Bahaya Headset Untuk kesehatan Telinga !
Jumat, Januari 27th 2023.Nah, disini saya akan menjelasankan sedikit tentang bahayanya headset dan cara mengatasinya Model headset pertama dirilis pada tahun 1880-an dengan desain yang tak biasa. Bentuknya seperti telepon yang dipotong menjadi dua bagian. Bagian pertama menjadi alat untuk berbicara, sementara bagian kedua dipadang di kepala dan menempel ke telinga.
Sobat udah tau ya apa itu headset ?
headset/Penyuara telinga adalah sepasang pengeras suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga. Pada bidang tertentu, perangkat ini juga dikenal dengan istilah lain, yaitu penyuara kuping, fon telinga, peranti dengar atau pelantang telinga.
Bahaya headset untuk kesehatan telinga
1. Tinnitus
-tinnitus telinga berdenging
Sel-sel rambut koklea yang rusak dapat menyebabkan suara berdenging, berdengung, atau menderu di telinga maupun kepala sobat. Kondisi ini disebut dengan tinnitus.
-Hasil penelitian yang dipublikasikan Noise & Health menunjukkan bahwa remaja yang mendengarkan musik lebih dari 3 jam dengan menggunakan headset lebih sering mengalami tinnitus.
2. Hiperakusis
-Situs Columbia Asia Hospital India menyebutkan bahwa 50% orang yang menderita tinnitus cenderung mengembangkan kepekaan tinggi terhadap suara di lingkungan yang normal.
-Kondisi ini disebut dengan hiperakusis.
3. Kehilangan pendengaran
-penyebab gangguan pendengaran
-Seperti yang telah disebutkan, menggunakan headset untuk mendengarkan musik dengan keras dan dalam waktu yang lama dapat membuat sel-sel rambut lebih sensitif.
-Ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen.
3. Infeksi telinga
-kena infeksi telinga dewasa
-Bahaya lain yang dapat ditimbulkan akibat pemakaian headset adalah infeksi telinga. Ini karena headset yang ditempatkan langsung ke dalam liang telinga menghalangi aliran udara.
-Di samping infeksi telinga, pemakaian headset juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri. Kuman ini mungkin tertinggal di headset dan akan menginfeksi penggunanya.Risiko tersebut semakin parah ketika Anda meminjamkan headset Anda ke orang lain.
4. Pusing
-penyebab sakit kepala sampai ke mata
-Peningkatan tekanan di saluran telinga akibat suara keras juga dapat menyebabkan pusing. Itu sebabnya, kadang Anda mungkin pernah merasakan pusing setelah cukup lama menggunakan headset.
5. Penumpukan kotoran telinga
-Penyumbatan kotoran telinga (serumen prop)
-Penggunaan headset dalam waktu yang lama bisa menimbulkan
bahaya lain, yaitu penumpukkan kotoran telinga.
-Jika kotoran telinga sudah menumpuk atau dikenal dengan nama serumen prop, Anda mungkin akan merasakan kondisi lain, seperti tinnitus, kesulitan mendengar, sakit telinga, dan infeksi telinga.
6. Sakit di dalam telinga
-membersihkan kotoran telinga
-Penggunaan headset dalam waktu yang lama dan tidak pas saat dipakai dapat menyebabkan sakit.
-Rasa sakit ini sering kali meluas ke telinga bagian dalam sehingga menyebabkan nyeri di sekitar telinga.
cara mengatasinya
1. Pilih headset daripada earbud
Earbud bisa menghasilkan volume lebih keras hingga 9 desibel daripada headset. Alat ini bisa membantu mengurangi waktu mendengarkan aman Anda dari dua jam menjadi 15 menit.
Pastikan juga Anda memilih headset yang baik dan paling sesuai dengan kenyamanan telinga Anda.
2. Pilih headset yang dapat menyaring kebisingan
Sebaiknya pilihlah headset yang dapat menyaring kebisingan dari lingkungan. Ini penting jika Anda suka mendengarkan musik di lingkungan yang bising, seperti jalan raya.
Pasalnya, Anda mungkin sering menambahkan volumenya tanpa sadar untuk mendengarkan dengan lebih jelas.
3. Bersihkan headset secara berkala
Pastikan untuk membersihkan headset Anda sekali seminggu, terutama setelah terkena keringat atau digunakan orang lain.
Gunakan bola kapas yang dibasahi dengan alkohol, kemudian bersihkan kotoran yang tersisa. Tak kalah penting, jaga juga kebersihkan telinga Anda bila hobi pakai headset.
4. Kenakan headset pakai posisi yang tepat
Pastikan headset Anda terpasang dengan tepat, yaitu pas dan tidak terlalu kencang.
Jika telinga Anda terasa tidak nyaman atau sakit, berarti posisi headset belum tepat. Segera longgarkan atau gunakan headset jenis lain.
5. Jangan gunakan headset di tempat yang bising
Sebaiknya hindari pakai headset ketika berjalan, bermain sepeda, atau menyetir jika Anda tak ingin mengalami bahaya. Namun, jika sangat butuh pakai headset, Anda dapat mengenakannya pada satu telinga saja.
Pilihan lainnya, Anda dapat menggunakan headset konduksi tulang yang diletakkan di belakang telinga.
Dengan alat ini, Anda dapat mendengarkan musik dan tetap waspada pada semua yang ada di sekitar Anda.
itulah tadi mengenai headset, Seperti menjaga kebersihan bagian tubuh lainnya, telinga bau tentu jadi kondisi yang tidak dapat diabaikan. Pasalnya, kondisi tersebut mungkin adalah gejala dari suatu penyakit telinga. sekian artikel di atas semoga bermanfaat ya . ( SALAM SEHAT )
( R.D )
Jum’at, 27 -Januari -2023
****Toko.Riau.com.****